WARTA GLOBAL ||NEGEKEO - Suasana hening dan haru menyelimuti umat Katolik Paroki "Hati Yesus Hati Maria" (Hayemar) Boanio saat menyaksikan prosesi *Jalan Salib Hidup* yang diperagakan oleh Orang Muda Katolik (OMK), Jumat (18/04/2025). Kegiatan ini digelar sebagai bagian dari peringatan Jumat Agung, hari di mana umat Katolik mengenang kisah penyaliban Yesus Kristus di Bukit Golgota.
Prosesi dimulai dari halaman SDK Nataia, menyusuri halaman Gereja Paroki Boanio, melewati kampung adat, dan berakhir di Lapangan Paroki. Jalan Salib ini memperagakan 14 perhentian, dimulai dari peristiwa Yesus berdoa di taman Getsemani, disiksa, hingga wafat di kayu salib—sebuah kisah sengsara yang menggugah hati setiap umat yang menyaksikannya.
Sejak dimulai pada tahun 2001, *Tablo Jalan Salib Hidup* telah menjadi tradisi tahunan yang selalu ditunggu oleh umat Paroki Boanio. Bukan hanya sekadar pertunjukan, tetapi menjadi sarana permenungan iman yang dalam. Tak sedikit umat yang menitikkan air mata, larut dalam perenungan akan pengorbanan Yesus.
*Kun Soba*, pemeran Yesus dalam Tablo tahun ini, mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan yang diberikan.
_"Saya merasa terharu mengenang kisah sengsara Yesus 2000 tahun lalu. Jalan Salib ini tidak sebanding dengan penderitaan-Nya, tapi kami ingin menyampaikan makna pengorbanan itu kepada umat,"_ ujarnya setelah prosesi.
Ketua OMK Hayemar, *Yen Deru*, menjelaskan bahwa persiapan kegiatan telah dilakukan selama kurang lebih tiga minggu. Selain latihan tablo, mereka juga melakukan penggalangan dana demi kelancaran acara.
_"Kami bersyukur karena semua berjalan lancar. Dukungan penuh dari Pastor Paroki, DPP, DPH, seksi kepemudaan, mama-mama Legio Maria, serta THS-THM sangat luar biasa,"_ kata Yen.
Ia pun menekankan pentingnya semangat pengorbanan dalam pelayanan OMK.
_"OMK harus punya jiwa semangat, jiwa juang, dan mau berkorban—baik waktu maupun tenaga. Itu kunci sukses kami, dengan moto 'Tace Cogita Age'—Diam, Berpikir, Bertindak,"_ tutupnya.
Tablo Jalan Salib ini tidak hanya menjadi bagian dari tradisi keagamaan, tetapi juga cermin kebersamaan, pengorbanan, dan pertumbuhan iman generasi muda Katolik di Boanio.
Editor : Roy Saba
Penulis : Geby Rata Bangku
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment