Dana Bumcam Wolowae Diduga Raib, Publik Desak Penegak Hukum Bertindak - Warta Global NTT

Mobile Menu

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

Dana Bumcam Wolowae Diduga Raib, Publik Desak Penegak Hukum Bertindak

Tuesday, 30 September 2025
WARTAGLOBAL || NAGEKEO.
Dugaan penyalahgunaan kewenangan dalam pengelolaan Dana Badan Usaha Milik Antar Desa (Bumcam) Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo kembali menjadi sorotan publik. Kasus yang melibatkan Direktur Bumcam, Yohanes (Yan) Siga, disebut telah menimbulkan kerugian masyarakat hingga miliaran rupiah.

Sejumlah pihak menilai, sejak awal pembentukan Bumcam Wolowae cacat prosedural. Musyawarah antar desa (MAD) yang semestinya menjadi forum utama hanya berlangsung dua kali. Rapat pertama membahas pendirian, sementara rapat kedua langsung menetapkan Yohanes Siga sebagai direktur tanpa melanjutkan ke pembahasan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Padahal, AD/ART menjadi syarat mendasar yang mengatur masa jabatan, gaji pimpinan, hingga tata kelola organisasi. Fakta bahwa Yan Siga menjabat sejak 2016 hingga kini tanpa ada evaluasi maupun pembatasan waktu, dianggap sebagai bentuk maladministrasi serius.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, pengelolaan dana Bumcam Wolowae sejak awal tidak transparan. Dana bergulir sebesar kurang lebih Rp 2,5 miliar diduga disalurkan ke masyarakat melalui pinjaman fiktif. Akibatnya, kredit macet menumpuk sementara arah pengurusannya tak jelas.

“Tahun 2021 saya diminta membantu menghidupkan kembali Bumcam yang sudah mati suri. Tapi bagaimana mau dikelola kalau dana di kas hanya tersisa Rp 12 juta?” ungkap Wens Mane, mantan Ketua BKAD yang kini menjabat Anggota DPRD Nagekeo.

Bahkan, pada periode 2016–2021, Camat Wolowae sempat meminta agar Yan Siga membuat laporan evaluasi. Namun, seluruh kepala desa di kecamatan menolak dengan alasan ketidakjelasan pengelolaan.
Kasus ini kian mendapat perhatian lantaran diduga juga menyeret nama oknum anggota DPRD Nagekeo fraksi Gerindra. Publik menilai, hilangnya dana negara yang semestinya digunakan untuk peningkatan ekonomi masyarakat desa merupakan potret buram tata kelola keuangan yang amburadul. Sabtu (01/10/2025) 

“Kami meminta aparat penegak hukum segera memanggil dan memeriksa Yohanes Siga terkait dugaan maladministrasi dan korupsi. Jangan sampai kasus ini kembali dikubur meski sudah menjadi konsumsi publik, apalagi Presiden Prabowo sedang gencar berantas Korupsi,” desak sejumlah tokoh masyarakat Wolowae. 

Selain itu, publik juga mendesak agar aparat hukum turut memintai keterangan Anggota DPRD Fraksi Gerindra dan Wens Mane dari Fraksi PDIP, yang dinilai mengetahui alur pengelolaan Bumcam Wolowae.

Hingga kini, status kasus dugaan penyalahgunaan dana Bumcam Wolowae belum menemui titik terang. Masyarakat masih menanti, apakah aparat penegak hukum berani membuka tabir dugaan penyelewengan dana miliaran rupiah ini atau justru membiarkannya kembali tenggelam.

“Uang negara untuk rakyat jangan dibiarkan hilang tanpa pertanggungjawaban. Kami berharap hukum ditegakkan secara adil,” tegas warga.

Reporter: Gebby Rata

KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment