WARTAGLOBAL.ID || NTT.
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Sabu Raijua semakin memburuk dan berdampak signifikan pada berbagai sektor, termasuk pendidikan. Kondisi ini membuat para guru menghadapi kesulitan besar untuk beraktivitas, bahkan muncul ancaman dari kalangan guru untuk mogok mengajar.
Seorang perwakilan guru di daerah tersebut menyampaikan keluhan para pendidik. “Kami guru-guru di Kabupaten Sabu Raijua sedikit lagi mogok mengajar karena BBM tidak ada lagi,” ungkapnya. Ia menjelaskan bahwa tempat tinggal para guru sering kali jauh dari lokasi sekolah, dan pembatasan pengisian BBM yang diterapkan tidak cukup untuk kebutuhan perjalanan mereka sehari-hari.
“Bagaimana sudah ini, Bapak, kalau hanya kasih batas… mana cukup kami perjalanan,” tambahnya.
Isu kelangkaan BBM ini menambah beban para guru, yang sebelumnya telah menghadapi tantangan lain dalam dunia pendidikan. Ia juga menyoroti penggunaan teknologi canggih di sekolah yang justru dinilai menurunkan kemampuan dasar siswa. Ia berpendapat bahwa anak-anak zaman sekarang cenderung tidak bisa menulis dengan tangan karena guru lebih banyak mengandalkan proyektor.
“Guru buka sambung ke proyektor, menyala di papan tulis, anak tinggal lihat gambar saja,” katanya.
Akibatnya, ia mengklaim bahwa anak-anak menjadi korban dan tidak bisa membaca maupun menulis dengan baik. Ia membandingkan metode pengajaran tersebut dengan cara guru di masa lalu yang harus memegang tangan murid untuk mengajarkan cara menulis huruf.
Saat ini, para guru di Sabu Raijua berharap pemerintah segera mencari solusi konkret terkait kelangkaan BBM agar mereka dapat kembali mengajar dengan lancar dan tidak perlu melakukan aksi mogok. (*//RS)
KALI DIBACA



.jpg)
No comments:
Post a Comment